Pati. jursidnusantara.com . Setelah memasuki babak baru bola panas kini terus bergulir, perseteruan antara Siti Fatimah Al Zana nur Fatimah atau Zana melawan Utomo atas kasus Investasi perkapalan terus berjalan. Merasa tidak terima dengan Kasasi yang diajukan oleh Zana, Utomo mengajukan PK namun Mahkamah Agung menolak PK yang diajukannya. Utomo tetap dinyatakan bersalah dan terbukti melanggar pasal 378 KUHP tentang penipuan yang sudah menjalani hukuman penjara selama 8 bulan di Lapas Pati.
Proses panjang dan pelik terus mendera seakan saling menendang bola panas, awalnya Zana Yang dilaporkan kubu Utomo berbalik arah, kubu Zana balik melaporkan kubu Utomo hingga memenjarakan lawannya diantaranya dua temannya dan Utomo sendiri meringkuk di penjara atas laporan balik Zana. Bola panas terus ditendang narasi Lintah darat / rentenir kelas kakap digaungkan pihak Utomo namun hal tersebut tidak ada yang bisa menbuktikan meski Zana membuat sayembara berhadiah Pajero dan uang 200 juta. Zana tidak mau kalah, berbagai laporan ke kepolisian Polres Pati dan ke Polda Jateng terus dilanjut dan ditambah hingga banyak laporan yang menumpuk dengan berbagai perkara pidana, salah satunya laporan Zana karena Utomo telah melakukan dugaan penipuan setelah disidangkan perkaranya oleh pengadilan Negeri Pati, Utomo dinyatakan lepas tidak memenuhi unsur pidana namun bersalah unsur perdata pada tanggal 10 April 2023 Nomor 16/ Pid/B/2023/PN. Pti.
Setelah dinyatakan lepas oleh PN Pati, Zana pun lewat Kuasa hukumnya Dr Nimerodin Gulo, S.H., M.H mengajukan kasasi dan kasasi dikabulkan pada tanggal 6 September 2023 nomor 939/ K. Pid. /23 Utomo dinyatakan bersalah dengan tuduhan pasal penipuan dan dikasih Ganjaran jeruji besi selama 8 bulan.
Merasa tidak terima Utomo pun melakukan PK (,Peninjauan Kembali) ke Mahkamah Agung namun PK juga ditolak dengan putusan nomor 102/ PK /Pid/ 2024 pada tanggal 26 Agustus 2024.
Mendengar info tersebut Zana bersama tim Kuasa hukumnya yakni dari LBH Teratai mendatangi Pengadilan Negeri Pati untuk mendapatkan informasi secara valid. Informasi pun didapat oleh PN Pati diberikan salinan yang menyatakan putusan peninjauan kembali oleh Utomo bin Muhammad Lanjimin dinyatakan ditolak. (30/08/24).
Kepada media tim LBH Teratai mengatakan bahwa PK yang diajukan oleh Utomo ditolak, “Ya teman-teman media bahwa hari ini kita mendatangi PN Pati guna mencari informasi secara valid dan kita meminta salinan putusan yang mengatakan bahwa PK Pak Utomo ditolak dan salinan sudah kami dapat sesuai dengan salinan yang tertera di salinan putusan nomor 102/ PK/ Pid/ 2024 yang mengatakan bahwa Demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Mahkamah Agung memeriksa perkara tindak pidana pada pemeriksaan peninjauan kembali yang dimohonkan oleh terpidana Utomo alamat bajomulyo Juwana bawah PK dinyatakan ditolak dan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 378 KUHP terdakwa Utomo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah lakukan pidana penipuan sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar pasal 378 KUHP sesuai dengan dakwah alternatif yang pertama” tutur Toni, tim LBH Teratai.
“Jadi dengan putusan tersebut bahwa saudara Utomo dinyatakan benar-benar bersalah dan sudah tidak ada upaya untuk pembenaran lagi, ” pungkas Toni. dan Tim LBH Teratai juga memberikan pernyataan bahwa Utomo akan terus dikejar,”Tinggal tunggu tanggal mainnya saudara Utomo, Nanti ditunggu saja proses akan berlanjut lagi, ” Kata Ababil Tim LBH Terarai.
Hal Senada juga dikatakan oleh Zana bahwa masih banyak laporan-laporan yang masih menunggu proses, “Awalnya dia ke rumah saya meminta modal kepada saya itu katanya punya kapal besar ini iyu, ternyata ya seperti ini jadinya saya laporkan penipuan karena awalnya juga saya yang dilaporkan dan saya balas.” Ungkap Zana. “Hari ini saya ambil salinan putusan PK dia dinyatakan bersalah, ini menunjukkan bahwa si Utomo itu benar-benar terbukti melakukan tindak pidana penipuan,” tuturnya.
Zana mengaku berurusan dengan Utomo hingga merugi 8 Milyar ,”Kalau ditotal saya sejak bekerja sama, mulai dari perbekalan kapal, saham kapal, perbaikan kapal dan lainnya sudah menelan 7 sampai 8 milyar, dulu awal mula bagus tapi lama lama seperti obat nyamuk jika ditagih muter muter, hingga dikasih chek kosong,” kenang Zana.
/Tim.