Pati, jursidnusantara.com Ratusan awak media atau wartawan dari berbagai perusahaan media pers dan pekerja LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) di Kabupaten Pati menyatakan sikap dengan aksi damai turun ke Jalan di depan kantor Dispermades Pati mengecam keras dan mengutuk atas pernyataan menteri Desa (Mendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Yandri Susanto. Meski sempat adu dorong dengan pihak Kepolisian namun aksi berjalan kondusif. Pernyataan menteri yang menyebut Oknum LSM dan Wartawan Bodrex tersebut dianggap telah menodai Marwah LSM dan jurnalis sebagai kontrol sosial dan sangat berpotensi mencemarkan dan menghina nama baik seluruh profesi wartawan dan pekerja LSM. Terjadi aksi Tusuk mata gambar Mendes Yandri sebagai simbol Ketidak percayaannya dengan Mendes . (07/02/2024).
Menteri Yandri dengan jelas mengatakan dan menyebut oknum LSM dan wartawan “Bodrex” yang kerap meminta uang kepada aparat desa dan mengancam akan menangkap mereka, dia mencontohkan permintaan uang hingga 1 juta rupiah perdesa. Pernyataan tersebut membuat gaduh dan menimbulkan banyak reaksi dari berbagai kalangan karena dianggap pernyataan yang nyeleneh dan tidak bertanggung jawab karena disampaikan tanpa bukti yang konkret.
Sumadi sebagai koordinator aksi mengatakan, Media dan LSM adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan tanpa bayaran karena sebagai ujung tombak yang mengetahui carut marut penyelenggara negara yang diduga telah menggunakan uang negara untuk dikorupsi karena mereka orang lapangan yang mempunyai data-data konkrit yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan penyelenggara negara yang menyalahgunakan wewenangnya, tugas pokok adalah sebagai kontrol sosial hasil temuan di lapangan yang didasari dari data narasumber yang dirugikan dan data bukti yang pasti, siapa lagi kalau tidak dikawal LSM dan awak media.
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) kabupate Pati Tri Haryama menemui massa dan menyampaikan bahwa akan melanjutkan aspirasinya ke PJ Bupati Pati untuk disampaikan ke Presiden. Massa menyampaikan bahwa Mendes Yandri tidak becus bekerja dan bisanya membuat gaduh untuk itu mendes Yandri harus dicopot jabatannya.
Aksi damai berlangsung kondusif dengan dikawal oleh aparat kepolisian. Setelah berbagai orasi disampaikan oleh pentolan LSM dan Media pers Ratusan peserta dengan tertib membubarkan diri pada pukul 10.30 WIB, meskipun sempat saling dorong dengan pihak kepolisian. Aksi diakhiri dengan coblos mata mendes Yandri sebagai simbol atas kebutaannya terhadap fungsi wartawan dan LSM dan ketidak percayaannya terhadap kinerja mendes tersebut.
/Tim.