KUDUS – jursidnusantara.com Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur seharian di Kabupaten Kudus mengakibatkan banjir dibeberapa titik. Sebanyak 16.185 KK atau 64.737 jiwa warga terdampak banjir dan beberapa ruas jalan pun ikut terendam sejak Kamis, 6 Februari 2025.
Ahmad Munaji Kasi kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mengatakan, ketinggian limpasan air banjir antar 20-120 sentimeter. Kami mencatat ada 6 Kecamatan yang terendam banjir merendam banjir.
“Di Kecamatan Kaliwungu 8 desa, Kecamatan Jekulo 6 desa, dan Kecamatan Mejobo 11 desa, lalu Kecamatan Undaan 2 desa, Kecamatan Bae 6 desa, dan Kecamatan Jati 7 desa,” katanya.
Lebih lanjut Munaji menambahkan, Jumlah warga terdampak cuaca ekstrem hujan intensitas sangat tinggi ini sebanyak 16.185 KK atau 64.737 jiwa,” ungkap Ahmad Munaji pada Jumat, 7 Februari 2025 pagi.
Pihaknya menambahkan, titik terdalam banjir berada di Desa Ngembalrejo akibat limpasan Sungai Dawe dan Sungai Nolo. Ketinggian air berkisar 40 sampai dengan 120 sentimeter di jalan desa dan untuk ketinggian air di dalam rumah berkisar 20-50 sentimeter.
Selain banjir, BPBD Kudus juga mencatat terjadinya tanah longsor di Dukuh Sumberejo, Desa Kedungsari RT 2 RW 4 Kecamatan Gebog, Kudus.
Lebih lanjut, BPBD Kudus juga mencatat adanya pohon tumbang di 6 titik lokasi. Tersebar di Kecamatan Jekulo, Mejobo, Kaliwungu, dan Gebog.
Kondisi cuaca ekstrem menghambat beberapa proses penanganan dititik-titik terdampak bencana di Kudus.
“Kami terus berkoordinasi dan memastikan keselamatan tim juga warga, jika diperlukan, evakuasi akan segera dilakukan,” terangnya.
Kami juga masih melakukan proses penghitungan karena sebagian lokasi kejadian belum bisa ditindaklanjuti karena cuaca masih ekstrem.
Dampak bencana Hidrometeorologi yang terjadi dibeberapa Kecamatan di Kudus. Yakni tanah longsor terjadi di Dukuh Samirejo Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, rumah dan bangunan rusak akibat angin di dukuh Proko Winong, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu.
“Alhamdulillah hingga saat ini untuk korban jiwa maupun luka-luka, masih nihil,” pungkasnya.
Perlu diketahui, hingga pagi ini, petugas dari BPBD masih bersiaga terkait kondisi wilayah Kabupaten Kudus. Termasuk melakukan evakuasi warga Kudus yang terdampak bencana alam.
Rifa’i warga dukuh Jetak Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu Kudus mengungkapkan, banjir kali ini cukup tinggi seperti pada tahun 2008 lalu. Dulu banjir menggenangi rumahnya.
Alhamdulillah sekarang rumahku sudah aku naikkan jadi saat ini sudah tidak kebanjiran, cuma jalan yang ada didepan rumah masih ada airnya dengan ketinggian 20-50 sentimeter.
“Syukur Alhamdulillah jam 23.00 banjir sudah surut, jalan sudah bisa dilewati, semoga banjir benar-benar sudah surut tidak ada lagi banjir susulan agar warga besuk pagi dapat beraktivitas seperti biasanya,” ungkapnya.
(Elm@n)