Pati, 23 Agustus 2022 ,Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati dibuat gemes oleh salah satu perusahaan besar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pasalnya, komitmen untuk menjadi sponsor Persipa Pati, masih berupa janji.
Logo perusahaan Garudafood sudah sempat terpampang pada jersey Persipa Pati, beberapa pekan lalu, namun pihak Perusaahan belum mencairkan uang sponsorship kepada Persipa Pati.
Kekesalan DPRD Pati seperti yang diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Pati, Joni Kurnianto,” katanya Garuda masuk 50 juta, sudah kita pasang di jersey malah uangnya belum masuk-masuk sudah empat bulan ini. Garudafood ngasih makanan dan katanya mau kasih Rp 50 juta, tapi sampai sekarang belum ditransfer. Padahal Tanggal 30 sudah mulai jalan (Liga 2). Belum setor padahal sudah dipasang namanya, Kita sampai kayak orang ngemis, berkali-kali kita kontak perusahaan tersebut namun belum ada hasil” kata Joni selepas mengundang sejumlah perusahaan di Gedung Paripurna DPRD Pati, Selasa, (23/8/2022).
Pihak manajemen Persipa Pati sudah berkali-kali mengkomunikasikan persoalan tersebut kepada perusahaan yang dimaksud. Hanya saja, hingga kini uang sponsorship yang dijanjikan belum juga cair.
” Lebih aneh lagi “, terang Joni, ” sponsor yang masuk untuk mendukung Persipa Pati kebanyakan berasal dari luar Kabupaten Pati. Sementara perusahaan di daerah, terkesan ogah-ogahan untuk mensuport tim berjuluk Laskar Saridin mengarungi Liga 2″ .
“Persipa Pati ini, yang masuk malah (sponsor) kebanyakan dari luar Pati, seperti Kabupaten Kudus dan Semarang. Dari Pati itu malah masih jarang, paling Zerone masih belum, Terpal Hakim, PT Dua Kelinci, dan Garudafood (yang belum cair dananya),” terangnya.
Joni menyebutkan, untuk perusahaan di Pati yang tercatat mensuport Persipa Pati adalah PT Dua Kelinci dengan mengucurkan Rp 5 juta setiap bulannya.
Persipa Pati adalah salah satu tim yang diunggulkan di Liga 2 pada gelaran mendatang. Bahkan saking mentoknya, Joni membuka peluang agar investor menanamkan sahamnya ke Persipa Pati.
” Mestinya dengan naiknya Persipa Pati di Liga 2 setelah 71 tahun hanya berkutat di Liga 3, dapat menjadi magnet tersendiri bagi perusahaan di daerah. Namun kenyataannya berbanding terbalik, perusahaan daerah masih malas menjadi sponsor Kebo Landoh ini ” kesah Joni.
” Jadikan kita itu heran, kita sudah Liga 2 dan kita itu professional ini momen meng-up Pati. Stadion sudah diusahakan temen-temen dan Pak Ketua, sudah diusahakan sebagai tuan rumah. Loh kok malah dukungan dalam hal ini support dari perusahaan di Pati kok malah minim. Kita telah 71 tahun loh di Liga 3, ini sudah di Liga 2 kok kurang disuport,” ungkapnya.
/Red.