Pati, jursidnusantara.com Masyarakat berbondong-bondong menuju balai desa Winong kecamatan Winong kabupaten Pati menggelar orasi menuntut kepala desa untuk mundur,dengan alasan tidak sesuai harapan masyarakat, janji kepala desa hanya isapan jempol. ( 02/9/2024)
Dari pantauan media ini, menurut keterangan warga setempat bahwa demo digerakkan oleh seorang ASN guru SD desa Sugihan Wartono, S.Pd dari dukuh Cangakan desa Winong.
Orasi demo di balai desa Winong, massa langsung menuju ke kantor kecamatan , dan bertemu Camat beserta stafnya, dan juga tidak ketinggalan Kapolsek Winong serta pihak Koramil Winong beserta timnya dan kepolisian dari bantuan Polresta Pati kurang lebih 150 personil , demi menjaga keamanan demo tersebut.
Orasi demo tersebut menuntut kepala desa Winong untuk mundur, dengan alasan harapan tidak sesuai janji janjinya. Namun terasa aneh karena peserta demo bukanlah warga desa Winong, sebagian dari mereka juga ada orang orang bayaran, “Sepertinya yang demo bukan warga Winong semua, namun hanya sebagian saja, mungkin dia dibayar agar ikut demo,” pungkas seorang warga kepada media.
Massa berorasi di depan kantor kecamatan. Selain membawa berbagai poster, massa juga mengusung keranda hingga patung tikus berdasi.
Koordinator aksi yang juga Ketua BPD Desa Winong, Kowo mengatakan kadesnya diduga melakukan penyalahgunaan keuangan dana desa hingga bantuan langsung tunai (BLT). “Total kerugian Rp 300 juta,” kata dia di lokasi.
“Kades tidak tertib dalam kinerja dalam absensi, tidak bisa memimpin, tidak pernah ngantor, tidak pernah ada koordinasi dengan BPD, sama perangkat desa,” pungkasnya.
Kepala desa Winong Ujok Budianto saat ditanya masalah orasi demo mengatakan bahwa dia akan koordinasi dengan pimpinsn. “Saya tampung aspirasi warga. Kami juga melakukan koordinasi dengan pimpinan saya. Baik camat maupun Pak Pj Bupati Pati, saya harap semua masyarakat bisa kondusif dan berorasi dengan baik,” ujar Ujok
(Ijan)