Desa  

Proyek Irigasi Desa Wedusan Kecamatan Dukuhseti Diduga Sebagai Ajang Bancakan

Pati, jursidnusantara.com

,Proyek pembuatan saluran air Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air ( P3 _TGAI )Desa Wedusan kecamatan Dukuhseti terkesan asal jadi , dan diduga menggunakan material di bawah standard, diduga pelaksana proyek hanya keruk keuntungan sebesar besarnya tanpa mempertimbangkan fungsinya atau proyek sebagai ajang bancakan.(26 Juni 2023).

Dari pantauan awak media, Pembangunan proyek saluran air Desa wedusan dukuh Pugrukan RT 8 RW 1, terkesan asal jadi, secara teknis pengerjaan pemasangan batu tanpa dudukan dulu , tanpa kekuatan adukan. Terlihat pasir yang dipakai juga pasir lokal, diduga di bawah ketentuan . Hal tersebut sekan dibenarkan oleh kesaksian pekerja.

Read  BERKANTOR DI DESA HASINGGAAN, BUPATI SAMOSIR BAWA PELAYANAN GRATIS

Proyek yang bersumber dari APBN TA 2023 tahap 1 melalui kementerian DPU PR oleh aspirasi DPRD provinsi ini diduga banyak penyelewengan, pasalnya dari pengerjaan dari sisi tehnis maupun spesifikasi sudah tidak sesuai. Dengan pengerjaan yang asal asalan dangan mengesampingkan aspek kwalitas tersebut jelas tidak sampai setahun proyek sudah rusak.

Selain pengerjaan yang asal asalan juga proyek tidak transparan, Tidak dipasang adanya papan anggaran informasi proyek,sebagaimana di atur dalam perundangan keterbukaan publik,bahwa menggunakan dana pemerintah suatu lembaga publik wajib memberikan informasi,ini berbanding terbalik dengan adanya proyek Talud irigasi yang seakan disembunyikan datanya.

Read  Meriah!! Ribuan Warga Ikuti Jalan Sehat, Semarak Agustusan HUT RI ke-79, Pemdes Menawan Mantu

P3TGAI ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi, meningkatkan kualitas irigasi pedesaan, dengan melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat petani, hingga meningkatkan perekonomian,bukan mencari keuntungan pribadi, Dengan tujuan mengangkat perekonomian warga setempat. Proyek di desa Wedusan tersebut juga berbanding terbalik dengan tujuan dan fungsi tersebut , karena proyek dipihak ketigakan.

“Proyek ini kita borong mas, per meter 50 Ribu Rupiah,” pungkas salah satu pekerja saat ditanya awak media.

Diduga juga tidak adanya pelaksana teknis dan Konsultan pengawas di lapangan. Diduga pengerjaan tersebut sudah direncanakan untuk meraup keuntungan semata tanpa memikirkan kualitas.

Read  FGD N Pati: Narasumber Kelimpungan hingga Pati Harus Gemar Selingkuh .

Bersumber dari beberapa pernyataan warga setempat yang peduli terhadap pembangunan tersebut, diperoleh informasi, bahwa pengerjaan proyek yang didanai uang rakyat itu, kurang memperhatikan kualitas. Dikhawatirkan nantinya proyek itu tidak akan bisa bertahan lama dan tidak memberikan manfaat kepada warga petani.

“Sudah jelas anggaran tersebut adalah uang Negara, artinya uang Rakyat. Ketika ada Proyek berhak warga masyarakat wajib tahu dan menegur apabila proyek pengerjaannya asal asalan.” Ujar seorang warga yang jati dirinya tidak bersedia dipublikasi.