Pati – jursidnusantara.com || Karnaval pentas Sound System Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, dalam acara sedekah bumi yang sempat menghebohkan jagat maya meninggalkan luka. Lantaran ada puluhan warga mengeroyok dua pemuda desa setempat saat Karnaval.
Keluarga korban memilih jalur hukum untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat, namun menurutnya hingga kini dirasa belum ada tindak lanjutnya.
Mualim, ayah korban menuturkan bahwa ia tidak menerima kan dengan kejadian tersebut. Karena anaknya tanpa sebab telah dikeroyok oleh sejumlah orang, yang mengakibatkan kesakitan dan trauma.
“Saat ini anak saya jadi enggan keluar rumah, karena masih trauma, dirasa tanpa sebab tiba-tiba anak saya dikeroyok oleh puluhan orang, yang tidak lain adalah warga desa Ngagel sendiri,” paparnya, Jum’at (16/6/2023).
Ia mengaku, jika anaknya baru saja datang bersama tetangganya yang baru saja memarkirkan kendaraannya di lapangan Pogading, Dukuh Penggung, Desa Ngagel untuk nonton karnaval, tiba-tiba dikeroyok hingga bonyok.
“Anakku itu sering pergi melaut atau menyang hingga empat sampai lima bulan baru pulang. Jadi ia merasa tidak ada masalah dari sebelumnya,” lanjutnya.
“Sangat disayangkan yang bermula Karnaval itu berniat untuk melestarikan atau menghibur warga malah digunakan sebagai ajang pengeroyokan, ” lanjutnya.
Hal Senada disampaikan oleh Abdul Khandik orang tua korban lainnya menuturkan hal yang sama, bahwa anaknya juga mengalami kejadian yang sama, ikut dikeroyok pada saat itu.
“Anak saya dikeroyok oleh inisial DN, TN dan teman-teman lainnya. Sedangkan anaknya baru saja pulang dari kuliah di ITB Semarang, tujuannya untuk turut menyaksikan pesta sedekah bumi tersebut, namun malah mengalami tindak kekerasan pengeroyokan,” ungkapnya.
Hal yang membuat tidak terima karena mereka itu seakan “ngawur”. Serasa tidak ada sebab akibat mendadak anaknya ikut dikeroyok.
“Dengan harapan kejadian tersebut segera diselesaikan oleh pihak Kepolisian. Karena, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke pihak berwajib, dan ada bukti videonya,” tutupnya.
Sementara itu, Kapolsek Dukuhseti, AKP Sukarno saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via Aplikasi WhatsApp (WA) menjawab, bahwa laporan itu sudah ditindak lanjuti dan sudah melakukan pemanggilan saksi-saksi.
“Sudah ada bukti tanda terima laporan berarti sudah ditindak lanjuti, dan masih dalam tahap penyelidikan, dan kami memanggil para saksi-saksi,” jawab Kapolsek. “Akan segera kita lakukan gelar perkara nantinya supaya segera naik ke penyidikan,” pungkas AKP Sukarno, S.H.
/Tim.