Pati, jursidnusantara.com10 Agustus 2022 , bertempat di aula kantor kecamatan Jakenan sosialisasi analisa mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ) rencana pembangunan ruas jalan tol Demak – Tuban . 40 Kepala desa dari 9 kecamatan yang terdampak dihadirkan dalam acara.
Acara diselenggarakan oleh Direktorat pelaksanaan pembiayaan infrastruktur jalan dan jembatan Dirjen pembiayaan insfrastuktur Pekerjaan umum dan perumahan rakyat dari kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat PU PR. Dihadiri Kepala dinas Lingkungan Hidup Kab Pati Tulus Budiharjo, Ketua Tim Penyusun AMDAL Ir. Sugiarto . Team Leader PPC FBC ( final Bussiness case )dari Korea Mr. Daebang Kim, Camat Jakenan Yogo Wibowo, dan para kepala desa beserta tokoh masyarakat dari 9 kecamatan yang terdampak se kabupaten Pati. Hadir pula secara zoom online Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Reni Ahiantini.
Usai sambutan dan pemaparan acara dilanjutkan dengan tanya jawab . Berbagai pertanyaan dan usulan datang dari perwakilan Kades, salah satu Kades dari kecamatan Winong menyampaikan bahwa kegiatan untuk dipercepat sebelum tahun 2024 sudah bisa dieksekusi atau dimulai pembangunannya. Mengingat fungsinya yang sangat membantu permasalahan terutama lalu lintas dan nantinya bisa menarik investor baru masuk di kabupaten Pati.
Usulan selanjutnya dari Kades Talun, Kayen yang mengatakan pertanyaan dari warganya yang terdampak begitu banyak tentang pelaksanaanya ,mana yang terkena supaya bisa lebih jelas mana titik yang terkena ,secepatnya minimal ada gambar dulu di mana saja yg terkena.
Desa Wotan Sukolilo menyampaikan AMDAL harus ada karena menurut pengalaman desa Wotan banyak dilalui truk pengangkut matrial, jalanya rusak jangan sampai rusak terus ditinggalkan. Harus ada MOU dengan Desa yang dilalui truk pengangkut matrial untuk perbaikan kembali setelah jalan tol selesai dibangun.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=-Lq21RhcOZQ[/embedyt]
Mengingat terbatasnya waktu pertanyaan dibatasi dan acara ini untuk menentukan siapa yang maju mewakili ke Pusat karena perwakilan dibatasi 2 orang saja tiap kabupaten, seperti yang disampaikan Kadis DLH Tulus Budiharjo ,” perwakilan pembahasan ke pusat nanti 2 orang per kabupaten namun harapan kami bisa lebih dari 2 perwakilan nantinya , itu biar bisa terwakilkan semua aspirasi masyarakat yang terdampak ” ujar Tulus saat memoderatori acara.
Berbagai pertanyaan mewarnai sesi acara tanya jawab , namun ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab diantaranya titik pastinya yang terkena mendapat jawaban nanti tim khusus yang menjelaskan sesuai sensus yang diperoleh.
Nilai ganti rugi atau ganti untung menjadi pertanyaan yang mendasar juga belum terjawab, masih menjadi kajian dengan jawaban nilai ganti rugi warga terdampak tidak boleh lebih buruk ,minimal sama dengan kondisi ekonomi sebelumnya.
Namun para peserta yang hadir bisa bernafas lega dengan beberapa jawaban yang menentramkan diantaranya semua akan masuk kajian serius termasuk penanganan daerah banjir, tempat keramat / makam akan dihindari, desa yang terdampak dilalui truk pemuat matrial menjadi perhatian, dan nilai ganti rugi ,semua akan menjadi kajian serius.
( Mury )
