Jelang Lengser Bupati Kudus, H. Hariyanto “Syukuran Untuk Membangun Kudus Lebih Baik” Gelar Wayang Kulit

KUDUSjursidnusantara.com Jelang Lengser HM Hartopo Bupati Kudus yang masa jabatan periode 2018-2023 berakhir pada hari ini minggu (24/9/2023) Bos PO Hariyanto mengadakan syukuran dalam rangka “Tasyakuran Untuk Membangun Kudus Yang Lebih Baik”, dengan mengadakan pagelaran wayang semalam suntuk yang bertempat di Lapangan Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Sabtu, 23 September 2023 malam.

Jelang Lengser Bupati Kudus, H. Hariyanto Syukuran .jursid

H. Hariyanto Bos PO Hariyanto mengatakan, bahwa dirinya mengadakan kegiatan wayang kulit semalam suntuk yang ditempatkan di lapangan Desa Tanjungrejo karena permintaan dari kepala desa (Kades) Cristian Rahadiyanto untuk dibantu pagelaran wayang kulit.

“Ini merupakan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Tanjungrejo dalam mengadakan kegiatan Festival Budaya dan UMKM 2023 Desa Tanjungrejo”, katanya.

Disinggung mengenai kegiatan yang diselenggarakan tersebut, dirinya mengaku dalam rangka Tasyakuran lengser Bupati Kudus yang sudah tidak mengindahkan nasehat kami, dimana Bupati Kudus sudah tidak mau menerima masukan dan kritikan dari kami, padahal permintaan saya itu simpel dan mudah saja dilakukan.

Read  Sedekah Kopi Jetak, Dalam Aspek Ekonomi dan Agama, Kopi Jetak Punya Ciri Khas Tiada Duanya

“Kudus ini kota wali, Kudus ini kota santri, maka buatlah yang sesuai dengan ajaran para wali, para kyai, dan santri, contoh jika ada adzan berkumandang waktunya sholat, maka segera jalankan, setiap Jumat para pejabat sisihkan sedikit rezeki untuk beramal memberi nasi, berikan kepada fakir-miskin juga anak yatim”, ujarnya.

Kegiatan wayang kulit kami ambil lakon “Pendowo Babat Alas Wonomarto” dengan dalang Ki Bayu Aji Anom Suroto (dari Solo). Semoga dalam wayang kulit nanti dapat memberi wejangan kepada masyarakat Desa Tanjungrejo khususnya dan umumnya masyarakat Kudus, ke depan dalam memilih pemimpin tidak salah pilih. Mulai malam hari ini, dari Desa Tanjungrejo bisa melahirkan Pemimpin Kudus yang lebih baik.

Read  Anniversary ke-7 Museum Jenang GusJigang "Memaknai Museum Sebagai Pitutur, Pituduh, Pitulungan"

Sebelum mengakhiri sambutan H. Hariyanto mengundang Sam’ani Intakoris ke atas panggung, kemudian dikasih wayang Bima salah satu Pandawa Lima dan wayang Puntadewa. Kami berharap, Sam’ani Intakoris ke depan kelak kalau jadi pemimpin di Kudus harus mempunyai sifat seperti Pandawa Lima dan Puntadewa, jangan jadi Kurawa maupun Sengkuni.

“Bima merupakan gambaran pewayangan manusia yang gagah berani, teguh, kuat, tabah, Patih, dan jujur, sedangkan Puntadewa mempunyai sifat yang sabar, beriman, tekun, beribadah, jujur, dan ikhlas. Dengan demikian kami berharap ke depan Sam’ani Intakoris punya sifat seperti Puntadewa dan Bima yang berhati suci dan membela kebenaran, serta Kudus semakin sejahtera”, pungkasnya.

Kepala Desa Tanjungrejo Cristian Rahadiyanto mengatakan, kami atas nama pemerintah Desa Tanjungrejo mengucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, demi sukses dan lancarnya acara yang kami selenggarakan, mulai hari Kamis-Sabtu (21-23/9/2023), terutama ucapan terimakasih kepada beliau H. Hariyanto.

Read  Hunting System Knalpot Brong, Satlantas Polresta Pati Amankan 16 Sepeda Motor

Lebih lanjut Cristian menambahkan, bahwa kegiatan yang kami selenggarakan memang masih kurang sehingga kegiatan wayang kulit dapat Support dari pak H. Hariyanto, sehingga pelaksanaan kegiatan pada malam hari ini dapat terselenggara dengan meriah karena mengambil dalang yang terkenal dan mahal.

“Wayang kulit dalang Ki Bayu Aji Anom Suroto (dari Solo) itu biayanya cukup mahal, Al-hamdulillah dapat Support dari H. Hariyanto pengusaha Bus PO Hariyanto”, imbuhnya.

Ditanya mengenai Tasyakuran atas lengsernya Bupati Kudus, dirinya hanya mengamini apa yang telah disampaikan oleh H. Hariyanto.

“Memang kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Jadi Kudus ke 474, mulai dari Desa Tanjungrejo kita ciptakan Kudus yang lebih baik, lebih bersih, dan kembali menjadi jadi kota wali dan kota santri seperti idaman warga Kudus”, tandasnya.

(Elm@n)