Pati, jursidnusantara.com,anggota MPR RI yang juga komisi II DPR RI, Riyanta, SH bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sosialisasi Pancasila bertemakan “Gotong Royong Membumikan Pancasila” bertempat di Gedung PGRI Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah, Rabu (24/8).
Acara sosialisasi tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber penting dari BPIP RI Andy Apriyanto, SH.,M.Si kordinator bidang polhukam dan Dimas Thole.D..S.T. Anggota DPRD Kabupaten pati dari Fraksi PDI Perjuangan.
Kegiatan dimulai pukul 9.30 WIB dan diikuti oleh ratusan peserta. Riyanta sebagai Nara sumber memberikan beberapa poin dan menegaskan, pengenalan Pancasila harus dilakukan agar ideologi bangsa ini terus dikenal dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat memacu semangat warga untuk terus mempelajari dan mengamalkan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Riyanta, SH yang juga ketua umum Gerakan Jalan Lurus ( GJlL )mengatakan sosialisasi ini perlu disampaikan karena cara memahami Pancasila di era sekarang mulai berubah, jadi perlu adanya satu pandangan yang perlu diselaraskan dalam membumikan Pancasila.
” Bahwa dalam mengamalkan Pancasila itu jangan hanya dihafalkan saja, apalagi menjadi seorang pemimpin bukan hanya pandai dalam pidatonya tetapi juga baik tingkah lakunya, lewat acara ini semua yang hadir bisa menggaungkan Pancasila”tuturnya
Lebih lanjut anggota DPR RI Komisi 2 Riyanta, SH menyampaikan, praktek penyelenggara negara itu harus sesuai dengan pancasila dan UUD 45, prinsip dasarnya bahwa negara Indonesia adalah negara hukum.
“Pancasila adalah pegangan kita, rujukan kita dalam berbangsa dan bernegara. Dalam merumuskan pancasila, para pendiri bangsa memiliki tujuan agar bangsa yang kaya akan latar belakang adat dan budaya ini tetap bisa bersatu dan menjadi bangsa yang kuat, pada pokoknya ideologi pancasila mengamanahkan kepada kita bahwa kita harus hidup rukun, saling menguatkan dan saling mengingatkan,” terangnya.
“Terpenting masyarakat perlu mempelajari, menghayati dan mengimplementasikan Pancasila,” tutupnya.
( Didik – Mury )