Ribuan Massa Geruduk Ponpes Al-Zaytun Ricuh, Massa dan Polisi Saling Dorong

JAKARTAjursidnusantara.com Diduga ajarkan aliran sesat dan penistaan agama, ribuan massa geruduk Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Indramayu.

Kericuhan sempat terjadi saat massa aksi yang tergabung dalam Forum Solidaritas Dharma Ayu menggeruduk Ponpes Al-Zaytun, Indramayu, Kamis (22/6/2023). Kericuhan bermula saat massa sempat bersitegang dengan kepolisian saat hendak menuju gerbang Ponpes.
Saling dorong terjadi saat massa mendesak agar Pondok Pesantren yang dipimpin Panji Gumilang itu dibubarkan.

Aksi saling dorong tak dapat dihindarkan saat massa mencoba merangsek menuju depan gerbang Utara Al-Zaytun yang ada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Hal tersebut dipicu lantaran massa telah dibuat geram oleh pernyataan kontroversial pimpinan Al-Zaytun Panji Gumilang yang dianggap sudah menodai agama dan tidak sesuai ajaran agama Islam.

Read  Serunya Pameran Khas Nusantara Dalam Gelar Karya P5-PPRA MIN Kudus 2024

Di tengah aksi saling dorong itu, sempat terlihat salah seorang dari barisan pedemo diamankan oleh polisi. Namun, massa terlihat tetap memaksa untuk bergerak untuk unjuk rasa di depan pintu gerbang Al-Zaytun untuk menyampaikan aspirasinya.

“Yang jelas, mah semua orang juga paham dan tahu bahwa jelas Ponpes Al-Zaytun sudah melakukan penodaan terhadap agama Islam, itu artinya sudah tdak sesuai dengan ajaran Islam,” kata salah satu peserta unjuk rasa, Hata, Kamis (22/6) dikutip dari Detik.

Massa menuntut agar pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang itu segera dibubarkan. Serta, mengusut aset yang dimiliki pondok besar tersebut.

Read  Uri-uri Budaya Jawa Pemdes Tanjungrejo Kudus, Adakan Festival 2023

“Yang jelas kami tuntutannya hanya satu bubarkan kemudian usut tuntas aset yayasan Al-Zaytun”, tambah Hata.

Sementara itu, salah satu pendiri ormas BPPKB Banten Ustadz. TB. Anhar Muhyani Sugriwa dalam orasinya mengatakan, agar para aparat pemerintah segera menangkap Panji Gumilang yang telah mendustakan agama dan menggunakan Al-Qur’an.

“Saya mendesak kepada pemerintah secepatnya mencabut izin operasional yayasan Al-Zaytun dan membekukannya, karena dianggap sesat dan menyesatkan umat”, katanya.

Demo ini pun sempat diwarnai kericuhan, karena massa dihadang di dua titik pintu masuk menuju Ponpes Al-Zaytun, walaupun massa mendesak masuk kedalam Ponpes, namun aparat kepolisian tetap menghalau massa, sehingga massa terpaksa berorasi jauh dari lokasi dimana Panji Gumilang berada.

Read  Sambut HUT Kabupaten Pati ke-701 DAN HUT RI ke-79, GPBN Tegaskan LSM Tak Selamanya Negatif

“Kami anggap pemerintah sudah membiarkan permasalahan ini, sehingga terkesan mengadu domba dengan masyarakat”, tegasnya.

Kapolres Indramayu AKBP M. Fahri Siregar mengungkapkan dan memastikan bahwa pihaknya akan melakukan pengamanan sesuai prosedur. Penyekatan dilakukan untuk mencegah bentrokan antar demonstran dan internal Al-Zaytun.

“Sama seperti kemarin 1.200 personel, kita polanya juga sama kayak kemarin ya jadi jaraknya memang sudah kita tentukan, dari area gerbang pintu utama Al-Zaytun ini”, ungkapnya.

(Elk@)