DEMAK,Jursidnusantara.com.- Pembangunan Pamsimas Desa Kedunguter, Kecamatan Karangtengah, Demak, dinilai beberapa warga dan tokoh masyarakat tidak transparan. Masyarakat menginginkan adanya keterbukaan informasi berkaitan penggunaan dana proyek tersebut. Minggu (1/10/2023).
Hal ini disampaikan warga setempat belum lama ini. Bukan hanya itu, ada juga yang menyayangkan adanya pembangunan Pamsimas yang justru meresahkan warga dan peziarah.
“Kalau Pamsimas Kedunguter bikin meresahkan warga maupun dari peziarah syeh, sangat menyayangkan dalam kinerjanya. Coba itu anggaran negara, masyarakat perlu tahu, jangan dianggap sepele,” ujar seorang warga Desa Kedunguter.
Berdasarkan informasi yang didapat, persoalan yang jadi pembahasan saat ini adalah pindahnya meteran listrik milik Makam Mbah Santri ke Pamsimas yang diduga tanpa adanya musyawarah.
“Jadi meteran listrik itu pindah ke Pamsimas tanpa adanya musyawarah dengan pengurus makam,” ujar Abdul.
Menurutnya, setelah dipindahnya meteran listrik milik makam Mbah Santri, yang kemudian ditambah dayanya, dari 450 watt menjadi 3500 watt keadaan tidak nyaman.
“Setelah meteran listrik pindah ke Pamsimas, dan dayanya naik, isi pulsa makin naik, yang biasanya 40ribu sampai 50ribu, sekarang bisa 200ribu, itupun listrik sering padam karena pulsa cepet habis, terkadang orang ziarah tidak bisa ambil wudu,” ungkap Abdul.
Abdul menginginkan meteran listrik makam Mbah Santri awalnya 450 watt kembali semula 450 watt, supaya lancar seperti biasanya.
(Tim)