KUDUS – jursidnusantara.com., Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar kirab budaya dan potensi yang ada di Desa Janggalan untuk mempromosikan sejumlah produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Desa setempat. Minggu, 5 Agustus 2023
Sementara itu, Noor Azis Kepala Desa (Kades) Janggalan dalam sambutanya mengatakan, ucapan terima kasih kepada segenap Forkopincam Kota Kudus, Polsek Kota, Danramil Kota, dan segenap pengurus RT, RW, masyarakat Desa Janggalan, serta Pengurus Ponpes dan sekolah yang ada di Desa Janggalan, yang telah ikut serta dalam memeriahkan acara kirab budaya dan potensi Desa Janggalan.
Saya berharap Gelaran Dagang Rakyat Desa Janggalan (Geldara) yang kami selenggarakan selama lima hari pada hari Minggu-Kamis 6-10 Agustus 2023 yang kami pusatkan di Jl. KH Noor Hadi hingga perempatan Mojopahit. Kegiatan Geldara dimulai pada jam 09.00-21.00 WIB.
Adapun puncak acara adalah Haul Mbah Jenggolo pada hari kamis, tanggal 10 Agustus 2023 pada pukul 20.00 WIB yang bertempat di Makam Mbah Jenggolo, insya Allah akan dihadiri oleh beliau KH. Ahmad Badawi Basyir.
Kegiatan Geldara adalah merupakan usaha berbagai produk UMKM mulai dari kerajinan bordir, konveksi, kuliner, hingga hiburan dan lomba mewarnai khusus anak TK. Disamping itu juga, untuk lebih meriahnya acara tersebut setiap hari akan dihibur live musik diantaranya, JMA Percussion And Friend, Oase Band, Vigos Band, dan Ambyaran bareng Hanny.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah mengatakan, bahwa Desa Janggalan perlu kita dorong untuk secara konsisten menggelar acara atraksi wisata sebagai upaya memberi motivasi dan dukungan kepada para pelaku usaha.
Desa Janggalan sebagai desa wisata kategori rintisan, sudah saatnya melakukan eksplorasi potensi masyarakat agar lebih dikenal, ketika sudah dikenal, nantinya potensi tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Desa Janggalan.
Dirinya mengakui dalam setiap kegiatan seperti kirab budaya dan potensi seperti ini penting, karena bertujuan untuk mempromosikan produk-produk yang sudah siap dipasarkan agar semakin dikenal oleh masyarakat yang lebih luas.
“Saya berharap kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bersama pemerintah desa berkolaborasi sehingga masyarakat semangat membuat produk-produk yang menarik minat wisatawan berkunjung”, harapnya.
Lebih lanjut Mutrikah menambahkan, bahwa dukungan terhadap pemerintah desa (Pemdes) Janggalan agar menjadi Desa wisata telah kami upayakan dengan 24 persyaratan agar menjadi Desa Wisata, salah satunya kita mohonkan kepada Bupati Kudus untuk diberi Surat Keputusan (SK), kemudian tahun 2023 kita ajukan ke Gubernur Jateng dan bisa cair tahu depan.
“Saya berharap di tahun 2024 Desa Janggalan akan dapat bantuan keuangan (Bankeu) dari Gubernur Jateng sebesar Rp. 100 juta guna untuk pengembangan wisata di Desa Janggalan”, imbuhnya.
Kirab budaya dan potensi Desa Janggalan yang digelar hari ini sudah mulai ada kemajuan dari tahun sebelumnya, oleh karena itu Pemdes Janggalan harus punya inovasi dan kreativitas yang ditampilkan demi untuk manarik para wisatawan, dan jika perlu bekerjasama dengan pihak biro, agar bisa lebih cepat dikenal oleh para wisatawan.
“Kelihatanya gelaran kirab budaya dan potensi Desa Janggalan sudah mulai ada kemajuan dari tahun kemarin, hal ini terlihat ada 72 stand yang disediakan terisi semua”, tutup Mutrikah
Ditempat terpisah, Bety Rosalita warga Desa Bae RT 03 RW 04 mengatakan, saya ikut jualan di stand ini baru yang pertama kali, tapi saya sudah sering ikut jualan di stand acara yang lain.
Harapan saya semoga semua kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemdes Janggalan dapat aman, lancar dan sukses, banyak pengunjung yang datang yang pada akhirnya banyak yang jajan, dagangan kami bisa laris manis tanjung kimpul (dagangan laris uangpun ngumpul -red).
Sedangkan Bagus warga Desa Rendeng RT 01 RW 05 mengungkapkan, bahwa dirinya buka stand di kegiatan Geldara Desa Janggalan sangat senang karena biayanya terjangkau, selama 5 hari hanya bayar Rp. 500 ribu sudah termasuk fasilitas tempat, listrik, dan keamanan.
Untuk warga Desa Janggalan katanya biaya stand hanya Rp. 200 ribu, ya wajar mungkin ini kebijakan dari pihak panitia maupun pihak pemerintah desa.
Saya baru kali ini ikut buka stand disini, karena tahun kemarin kelihatanya diperuntukkan bagi warga Desa Janggalan saja.
(Elm@n)