Pati, jursidnusantara.com .Disinyalir petak lahan LMDH Sumber Makmur desa Sumbermulyo Kecamatan Tlogowungu akan dikuasai oleh lembaga lain. Untuk mengantisipasi anggota LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) Sumber Makmur berbondong-bondong turun ke lahan guna berjaga-jaga mengadakan perlawanan jika terjadi perebutan lahan tersebut.

Satuan kepolisian sektor Tlogowungu Polresta Pati mendengar hal tersebut datang untuk memberi pengawalan dan pengamanan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dipimpin langsung oleh Kapolsek Iptu Mujahid beserta anggotanya turun ke lahan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar menjaga kondusifitas dan menghimbau supaya jangan sampai terjadi gesekan dan lakukan aksi sesuai hukum jangan sampai terjadi pertengkaran.
LMDH Sumber Makmur yang diketuai oleh Ali Mahmudi dengan tertib mendengarkan arahan dari Kapolsek dan jajarannya. Pembicaraan berlanjut dan atas kesepakatan warga membagi tugas secara bergiliran untuk menjaga lahan baik siang ataupun malam Agar lahan tidak diserobot atau oleh lembaga lain.
Menurut warga, LMDH Sumber Makmur adalah kelompok atau lembaga masyarakat desa hutan yang sudah menggarap lahan tersebut sejak tahun 2003, dengan adanya kabar bahwa lahan petak 143 dan petak 145 akan dikuasai oleh kelompok atau lembaga lain maka mereka pun meradang.
Mbah Ruslan adalah penasehat LMDH Sumber Makmur yang berada di tempat memberikan keterangan kepada wartawan bahwa siapapun yang menjual maka dia akan beli.
“Ini adalah kegiatan rutin untuk menghadapi masa tanam, namun menurut kabar yang kita terima bahwa KTH (Kelompok Tani Hutan) Ngudi Makmur akan mengklaim petak 143 dan 145 wilayah LMDH Sumber Makmur akan dimasukkan ke dalam program PS (Perhutanan sosial),” ungkap mbah Ruslan.
Lanjutnya lagi, “Atas dasar apa mereka mau mengklaim lahan tersebut, kalau kita berpedoman pada SK no. 487 Kemen LHK pada Mei 2023. LMDH Sumber Makmur juga tidak serta merta garap lahan, kami jaga 274,5 hektar hutan ini, menjaga kelestariannya kita tidak mendapat gaji Andaikan ada sharing itupun tidak tiap tahun dan sebagai gantinya kita mendapat upah menggarap lahan-lahan yang kosong seperti ini, jadi Andaikan KTH Ngudi Makmur akan menguasai lahan kami maka mereka jual kami pun akan beli,” kata mbah Ruslan yang dijuluki Ki Suro Manguntopo seng mbahu rekso alas kelamin.
Rombongan Polsek Tlogowungu meninggalkan kerumunan warga. Warga terus berkerumun dan berjaga jaga secara bergantian guna mengantisipasi kemungkinan datangnya kelompok yang disinyalir akan menjajah lahannya. Hingga menjelang magrib kondisi tetap kondusif karena yang ditunggu tidak menampakkan batang hidungnya.
/Tim