KUDUS – jursidnusantara.com Pemerintah Desa (Pemdes) Gamong bersama para kelompok tani dan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Kudus menggelar rapat koordinasi (Rakor) tentang pembahasan penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) bagi petani mengenai pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2026 masa tanam pertama.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Balai Desa Gamong pada Selasa pagi, 14 Oktober 2025.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Gamong Noryanto, perwakilan Dinas Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPTP) Kecamatan Kaliwungu dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Gamong serta para ketua kelompok tani yaitu; Darmanto (Ketua Gapoktan Tambah Rejeki), Afif (Ketua Poktan Sumber Makmur), Kusdiyanto (Ketua Poktan Tani Makmur), dan Suyanto (Ketua Poktan Sumber Rejeki).
Dalam rapat tersebut, pihak Dinas Pertanian menyampaikan beberapa hal penting, di antaranya:
1. Setiap kelompok tani diminta memvalidasi ulang data petani dan lahan sawah yang ada di wilayah masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih.
2. Penjelasan tentang cara penebusan pupuk bersubsidi sesuai aturan yang berlaku.
3. Penyampaian harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang harus dipatuhi bersama.
4. Sosialisasi larangan penggunaan listrik untuk mengusir hama tikus karena berbahaya dan dilarang dalam aturan pemerintah.
5. Dinas juga menyoroti masih adanya beberapa petani yang belum menebus pupuk bersubsidi tahun ini sehingga serapan belum maksimal.
“Dalam pokok pembahasan RDKK 2026 ini adalah rencana penggunaan pupuk bersubsidi, berimbang bagi kebutuhan kelompok tani di Desa Gamong,” jelas Dinas pertanian.
Sementara itu, kelompok tani menyampaikan beberapa masukan antara lain;
1. Masih ada pengecer yang menjual pupuk bersubsidi di atas harga resmi (HET), sehingga diminta pengawasan dari dinas.
2. Mengajukan bantuan benih padi untuk masa tanam 1 tahun 2026 agar bisa mendukung program swasembada pangan di Kabupaten Kudus.
3. Akan melakukan pendataan ulang petani dan lahan setelah adanya pembebasan lahan untuk industri.
4. Mengusulkan agar ke depan pupuk bersubsidi bisa didistribusikan lewat BUMDes atau Koperasi Merah Putih Desa Gamong supaya lebih mudah diawasi dan tepat sasaran.
Kepala Desa (Kades) Gamong, Noryanto menyampaikan, bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) mendukung penuh kegiatan ini dan akan membantu dalam proses validasi data petani dan lahan.
“Kegiatan ini dalam rangka mendata kebutuhan pupuk bersubsidi para petani di Desa Gamong, selain itu untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran,” ujar Noryanto pada Selasa pagi, 14 Oktober 2025
Ia juga mengimbau agar para petani tidak lagi menggunakan listrik untuk mengusir tikus, melainkan melakukan gotong royong membersihkan sarang tikus dan menjaga ekosistem sawah.
“Pemerintah desa juga sudah membangun beberapa Rumah Burung Hantu (RUBUHA) supaya hama tikus bisa dikendalikan secara alami,” jelasnya.
Kami juga berharap agar tidak ada warga yang memburu burung hantu maupun ular sawah, karena kedua hewan itu berperan penting menjaga keseimbangan alam.
“Para petani Desa Gamong ingin sistem pupuk bersubsidi yang adil dan merata, tepat sasaran, transparan, didukung oleh bantuan benih, pengawasan harga, data petani yang akurat, dan lingkungan pertanian yang lestari serta aman dari hama,” pungkasnya.
(Elm@n)