Gelar Aksi Damai Ratusan Santri Kudus Serukan Boikot Trans7 Yang Dinilai Menghina Pondok Pesantren

Oplus_131072

KUDUS – jursidnusantsra.com Ratusan santri dari berbagai pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Kudus menggelar aksi damai di depan Pendopo Kudus pada Selasa, 14 Oktober 2025.

Aksi damai ini sebagai bentuk protes atau menolak tayangan program Expose Uncensored yang disiarkan oleh Trans7. Dalam isi tayangan yang dinilai menyudutkan dunia pesantren, khususnya Ponpes Lirboyo di Kediri.

Aksi tersebut diikuti oleh para santri hingga beberapa organisasi banom NU seperti Pagar Nusa, GP Ansor, Banser, bahkan PMII.

Tampak dalam aksi tersebut Ketua PCNU Kudus KH Asrofi Masyito bahkan ikut hadir dalam aksi tersebut.

Dalam aksi yang berlangsung tertib itu, para santri membawa beragam spanduk dan poster bertuliskan “Boikot Trans7” sebagai simbol protes. Mereka menilai, program tersebut tidak memenuhi kaidah jurnalistik, sarat opini sepihak, dan berpotensi menimbulkan ujaran kebencian terhadap pesantren.

Gus Kholid, salah satu orator dalam aksi tersebut menyampaikan, bahwa tayangan tersebut sama sekali tidak berdasarkan liputan faktual.

“Tidak ada proses wawancara maupun peliputan di lapangan. Tayangan itu hanya berisi opini yang menjurus pada hoaks dan fitnah terhadap pesantren,” tegasnya.

Menurutnya, narasi dalam video tersebut menggambarkan kehidupan seorang kiai secara berlebihan, seolah hidup bermewah-mewahan, dengan nada yang nyinyir dan provokatif.

Melalui aksi ini, para santri mendesak Trans7 untuk segera menarik tayangan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat, khususnya komunitas pesantren di seluruh Indonesia.

Selain itu, mereka juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menjatuhkan sanksi tegas terhadap program yang dianggap melanggar etika jurnalistik dan prinsip penyiaran yang sehat.

Arif Mustain Ketua PC GP Anshor juga mengatakan, bahwa tayang Trans7 tidak sesuai kaidah Jurnalistik yang baik dan benar.

“Tidak ada wawancara, tidak ada liputan langsung. Apa yang ditayangkan hanyalah opini yang menjurus hoaks dan ujaran kebencian terhadap pesantren,” katanya.

Senada, Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo Cabang Kudus, Saifuddin Mahally mengatakan pihaknya meminta agar Pesantren tidak diganggu dengan hal-hal tidak baik.

“Karena kita fokus untuk memperbaiki moral anak bangsa,”katanya.

Menurutnya selain melakukan aksi ini, pihaknya bersama ratusan santri lain juga akan ikut aksi di Pemprov pada Rabu (15/10/2025) besok untuk mendorong KPI mencabut hak siar Trans7.

“Kami akan ikut dalam aksi di Provinsi besok,” ujarnya.

Aksi berlangsung tertib, aman, dan lancar dengan pengawalan dari aparat kepolisian. Setelah aksi berakhir acara dilanjutkan dengan do’a bersama serta pembacaan pernyataan sikap.

(Elm@n)