Desa  

Desa Getassrabi Gelar Kesenian Tradisional, Disbudpar Kudus Beri Pesan Begini …

KUDUS – jursidnusantara.com Gelar lomba kesenian dan pagelaran kethoprak, Pemerintah Desa (Pemdes) Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Repubilik Indonesia menyelenggarakan, berbagai kegiatan mulai dari Lomba Kesenian, Kethoprak Hingga Layang-layang.

Tampak hadir dalam acara pagelaran seni kethoprak, Mutrikah Kepala Dinas Budpar Kudus, Forkopincam Gebug, BPD, RT, RW, PKK, tokoh masyarakat dan ribuan warga.

Kepala Desa (Kades) H. Badrus mengatakan, bahwa Pemdes Getassrabi pada bulan Agustus 2025 ini menggelar berbagai kegiatan. Hal tersebut dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-80.

“Sebagai rasa syukur atas berkat Rahmat Allah SWT, dimomen hari Kemerdekaan RI Ke-80 Pemdes Getassrabi menggelar berbagai kegiatan,” kata Badrus pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.

Mengawali kegiatan di awal bulan Agustus dengan lomba kesenian untuk Anak Paud/TK, SD/MI, Kemarin anggal 16 Agustus 2025, mengadakan malam tirakatan di Aula Balai Desa.

“Berbagai kegiatan mulai dari Lomba Pentas seni untuk anak Paud/TK, MI/SD dan masyarakat selama tiga hari,” ujarnya.

Badrus juga menjelaskan, bahwa pagelaran seni kethoprak kita selenggarakan siang hingga fajar. Kita ambil Wahyu Budoyo asal Kabupaten Pati. Gelaran kethoprak yang kita saksikan ini merupakan progam Pemdes Getassrabi atas usulan dari masyarakat dan keputusan bersama.

“Pagelaran Kethoprak pada siangnya lakon Hasanuddin Balelo, sedangkan malam harinya dengan lakon Pangeran Diponegoro. Kemudian pada tanggal 5 September ada lomba layang-layang dilapangan “Si Pengkok” Getassrabi,” jelasnya.

Sementra itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah mengatakan, kami atas nama Pemerintah Kabupaten Kudus memberi apresiasi yang tinggi kepada Pemdes Getassrabi yang telah mengadakan berbagai kegiatan dalam memperingati HUT RI ke-80.

“Atas Nama Bupati Kudus kami beri apresiasi yang tinggi kepada Pemdes Getassrabi dalam memeriahkan HUT RI Ke-80 dengan berbagai kegiatan lomba hingga Pagelaran seni Kethoprak,” katanya.

Tika panggilan akrab Mutrikah menambahkan, bahwa dalam kegitan yang diselenggarakan Pemdes Getassrabi mulai dari lomba kesenian dan Kethoprak merupakan upaya pemerintah hadir dalam mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pelestarian kesenian tradisional.

“Pembinaan dan dukungan Pemdes Getassrabi kepada para generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kesenian tradisional yang kita miliki,” imbuh Tika.

Ia juga menjelaskan, kesenian tradisional yang kita miliki harus ada upaya dan langkah sebagai berikut;

Pertama Perlindungan Budaya artinya kesenian tradisional kita selalu jaga dan diwariskan kepada generasi muda, agar generasi kita mencintai kesenian tradisional yang kita miliki. Perlindungan budaya ini perlu agar seni tradisional khsanah bangsa kita tidak diakui oleh negara lain

Kedua Pengembangan dimana kesenian tradisional yang ada khususnya di Kudus harus kita kembangkan menjadi kreasi yang apik dan menarik, sesuai dengan zaman.

Ketiga Pemanfaatan artinya dengan adanya kegiatan seni tradisional yang kita miliki mampu kita manfaatkan dengan baik, sehingga akan muncul multi player effect yang mampu memberikan manfaat secara ekonomi. Seperti halnya pagelaran Kethoprak pada malam ini, saya lihat banyak warga yang memanfaatkan dengan berdagang, juru parkir, membuat arena bermain dan sebagainya.

Keempat Pembinaan kesenian dan kebudayaan yang kita miliki harus selalu ada peran serta pemerintah dalam hal ini Pemdes Getassrabi dengan cara menggelar berbagai kegiatan seni dan budaya kepada generasi muda.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat akan dapat manfaat secara ekonomi dapat menambah pendapatan, dan para seniman juga dapat menampilkan kreativitas seni peran yang mereka jadikan sebagai profesi,” tutup Tika.

(Elm@n)