KUDUS – jursudnusantara.com Menyikapi situasi nasional yang terjadi aksi demonstrasi dan berujung ricuh diberbagai daerah, TNI-Polri di Kudus melakukan langkah siaga dan antisipasi.
Ada beberapa obyek vital untuk antisipasi aksi yang perlu diamankan diantarnya adalah rumah Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Aksi demonstrasi yang berlanjut ke berbagai daerah membuat aparat di Kudus melakukan langkah siaga dan antisipasi.
Personel TNI hingga Polri disiagakan ke berbagai wilayah di Kabupaten Kudus untuk melakukan pemantauan supaya tidak terjadi tindak anarkis dan kerusuhan yang mencekam.

Kepala Staf Kodim 0722/Kudus Mayor Inf Muhlisin mengatakan, pengamanan ini dilakukan setelah adanya gejolak demonstrasi di berbagai daerah di Jawa Tengah, termasuk di kabupaten tetangga seperti Jepara dan Grobogan.
Pihaknya turut menambah 2 Satuan Setingkat Peleton (SST) TNI untuk membantu pengamanan yang disebar ke titik-titik vital yang ada di Kabupaten Kudus.
Pengawasan ini diperketat hingga ke wilayah perbatasan di antaranya Kudus-Demak, perbatasan Kudus-Jepara, Kudus-Pati dan Kudus-Grobogan.
“Kami tambah 2 SST Pleton untuk membantu pengamanan supaya Kudus tetap kondusif, ” kata Kasdim Mayor Inf Muhlisin, pada Senin, 1 September 2025.
Untuk menjaga keamanan di Kabupaten Kudus, ada dua tindakan yang dilakukan yakni; intelejen dan teritorial.
“Intelejen itu untuk mendeteksi dini dan pencegahan dini. Sementra teritorial itu tentu cepat lapor cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut Mayor Inf Muhlisin menambahkan, bahwa pengamanan ketat diberlakukan di sejumlah obyek vital dan titik strategis yang rawan terjadi kerusuhan atau penjarahan.
Kasdim mencontohkan, gedung DPRD Kudus, kediaman Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Mapolres Kudus, Kantor Bupati Kudus hingga perusahaan-perusahaan yang ada di Kudus menjadi fokus pengamanan.
Kasdim menilai, tidak menutup kemungkinan demonstrasi juga mengancam penjarahan ke toko dan perusahaan besar yang ada di Kota Kretek.
“Toko Swalayan Ada, toko emas, perusahaan-perusahaan juga kami sebar personel,” imbuhnya.
Selain itu, setiap tiga jam sekali, pihaknya juga memerintahkan untuk melakukan patroli dan pendalaman informasi yang melibatkan komunitas intelegen daerah.
Menurutnya, situasi Kudus dapat kondusif lantaran personel pengaman hingga tim intelegensi yang bekerja secara solid dan meredam informasi provokatif yang mencemaskan masyarakat.
“Kami juga melakukan patroli acak supaya tidak terdeteksi, ini sebagai bentuk pengamanan khusus menjaga kondisi Kudus,” jelasnya.

Sementra itu, Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo menyampaikan telah menerjunkan personelnya untuk memperketat pengawasan saat kondisi Kudus tidak tentram.
Termasuk peningkatan pengawasan di titik vital dan patroli rutin dalam memantau pergerakan yang menimbulkan ancaman kerusuhan atau pun penjarahan.
“Patroli rutin kami lakukan, di wilayah perbatasan, di titik vital seperti DPRD yang dijaga 8 personel, pusat kota dan hampir semua wilayah,” terangnya.
(Elm@n)












