KUDUS – jursidnusantara.com Kepala Dinas Perdagangan Kudus memastikan pasokan gas melon atau elpiji 3 Kg selama libur bulan Mei 2025 dalam kondisi aman dan tercukupi.
Pasalnya kami telah mengajukan penambahan falutatif sebanyak 100.506 tabung gas melon atau tabung elpiji 3 Kg untuk bulan Mei 2025.
Dalam bulan Mei tahun ini ada 3 tanggal merah nasional atau hari libur nasional. Yakni, pada Hari Buruh Nasional 1 Mei, Hari Raya Waisak pada 12 Mei, dan Kenaikan Yesus Kristus pada 29 Mei.

Andy Imam Santosa kepala Disdag Kudus mengatakan, untuk mengantisipasi kebutuhan elpiji di bulan Mei, maka Pemkab Kudus mengajukan tambahan fakultatif, yang artinya pada ketiga hari tersebut akan tetap ada pengiriman elpiji 3 kg dari Pertamina untuk wilayah Kudus.
“Ini sebagai antisipasi kalau terjadi peningkatan volume kebutuhan elpiji di Kudus,” kata Andy Imam Santosa Jum’at, 9 Mei 2025.
Lebih lanjut Andy menambahkan, pada 2025, Kudus mendapatkan alokasi elpiji subsidi 3 kg sebanyak 29.561 metrik ton.
Berdasarkan pantauan dilapangan selama sebulan terakhir, tidak ditemukan adanya kelangkaan maupun antrean di pangkalan.
”Kami terus memantau kondisi di lapangan, sejauh ini tidak ada kelangkaan,” imbuhnya.

Kami tidak memungkiri, masih ditemukan permasalahan klasik, seperti adanya pengecer yang menyebabkan harga elpiji tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18.000.
Kami minta kepada masyarakat Kudus, agar membeli gas melon atau elpiji 3 Kg langsung di pangkalan resmi.
”Kalau di pengecer kita tidak bisa menindak, maka kami minta untuk beli di pangkalan agar bisa mendapatkan harga sesuai HET,” terangnya.
Sementara itu, daftar pangkalan di setiap desa dan kecamatan melalui laman instagram @disdag_kab.kudus agar konsumen sasaran bisa mudah mendapatkan elpiji 3 kg sesuai HET Rp 18 ribu.
Pihaknya menegaskan bahwa bahwa setiap pangkalan wajib melayani konsumen elpiji 3 kg di sekitarnya.
“Kalau ada pangkalan yang tidak melayani konsumen langsung, bisa dilaporkan ke kami (Dinas Perdagangan) hal tersebut juga membantu kami dalam menyisir dan mengawasi pangkalan,” jelasnya.
Konsumen sasaran elpiji 3 kg adalah masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Selain masyarakat golongan tersebut, diminta agar membeli gas non subsidi.
Untuk diketahui, jumlah pangkalan elpiji di Kabupaten Kudus yang terdaftar resmi di Pertamina sekitar 1.220 pangkalan.
(Elm@n)





