KUDUS – jursidnusantara.com Pelepasan luwur yang lebih populer dengan istilah Buka Luwur atau buka tirai putih untuk menutupi Pesarean Makam Kanjeng Sunan Kudus di area Masjid Menara Kudus, Jawa Tengah pada Ahad, 7 Juli 2024 pagi
Satu per satu kain Luwur itupun dibawa ke luar dari area pesarean makam Kangjeng Sunan Kudus. Ada 35 perewang. Prosesi buka luwur tersebut dimulai pada pukul 06.00 WIB, pada tanggal 1 Muharram 1446 Hijriyyah Atau jika dalam kalender masehi jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024.
Kegiatan tersebut diawali dengan melakukan ziarah ke Makam Kangjeng Sunan Kudus. Lantunan tahlil dan doa kemudian dipanjatkan tepat sebelum prosesi pelepasan luwur dimulai.
Sebagian perewang kemudian bertugas melepas luwur yang ada di dinding-dinding makam. Sebagiannya lagi, membawanya ke luar makam untuk diurai motifnya lalu dipotong untuk kemudian dibagikan kepada para alim ulama dan tokoh masyarakat.
Total panjang kain mencapai 1.500 meter. Luwur yang kali pertama dilepas adalah luwur yang berada di sekeliling pesarean Makam Kangjeng Sunan Kudus. Kemudian diikuti luwur-luwur di sekitarnya.
Dalam prosesi lepas luwur sendiri, menjadi bagian dari rentetan acara tradisi Buka Luwur Makam Kangjeng Sunan Kudus yang digelar Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) pada tahun ini.
Zaenal Abisin Ketua Panitia kegiatan Tradisi Buka Luwur Makam Kangjeng Sunan Kudus mengatakan, proses pelepasan luwur berlangsung kurang lebih tiga jam. Terhitung pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Para peziarah untuk sementara pada hari Ahad (7/7/2024) mulai pukul 06.00-09.00 WIB tidak diperbolehkan masuk ke makam Kanjeng Sunan Kudus. Setelah proses pelepasan peziarah boleh masuk lokasi seperti biasa.
“Selama prosesi tadi, peziarah diminta untuk berziarah dalam masjid, yang menghadap ke area makam,” terangnya.
Lebih lanjut Zainal menambahkan, ada beberapa jenis luwur yang dilepas saat tradisi Buka Luwur ini. Mulai dari luwur ranjam, luwur wiru, luwur kompol, luwur melati, hingga luwur ombak banyu.
Untuk ornamen-ornamen tersebut, dibuat menggunakan kain mori sebanyak 20 pis.
“Satu pis-nya 45 meter, nanti kalau sudah akan ditempatkan kembali di sudut-sudut dan sisi-sisi makam,” imbuhnya.
Rangkaian acara buka luwur sendiri, kata dia, terdiri dari melepas klambu Kangjeng Sunan Kudus di hari ini. Kemudian mulai pembuatan luwur baru pada 6 muharram sampai 9 muharram.
”Lalu dipasang lagi di 10 muharram saat upacara Buka Luwur,” ungkapnya.
“Bagi yang berziarah dihari-hari perayaan buka Luwur akan bisa merasakan berziarah di makam Kangjeng Sunan Kudus tanpa Luwur.
(Elm@n)