KUDUS – jursidnusantara.com Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-474 Kabupaten Kudus, berbagai tari rakyat khas Kudus ditampilkan dengan elok oleh peserta Festival Tari Rakyat khas Kudus 2023 di Taman Wergu Turut Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Selasa, 12 September 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Mutrikah mengatakan, bahwa dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-474 Kabupaten Kudus ini, Festival Tari bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan berbagai aspek kebudayaan kepada masyarakat.
“Kita ingin mengenalkan berbagai macam tari yang ada di Kudus, bahwa sebenarnya Kudus banyak potensi tari yang perlu diperkenalkan kepada masyarakat luas”, katanya.
Dirinya juga berharap, melalui festival ini, tarian-tarian baru dapat dikenal luas oleh masyarakat, bahkan mungkin melahirkan tarian-tarian baru yang akan kami promosikan lebih jauh.
Lebih lanjut Mutrikah menambahkan, festival ini adalah sarana memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah. Festival ini tidak hanya menjadi wadah bagi beragam tarian khas Kudus untuk bersinar, tetapi juga sebagai media untuk menggali potensi tradisi lokal yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Kudus.
“Kegiatan festival seperti ini adalah sarana yang sangat penting untuk memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah kita”, imbuhnya.
Tika panggilan akrab Kadisbudpar Hj. Mutrikah juga menyoroti aspek kreativitas dan inovasi dalam seni tari, dengan harapan bahwa festival ini akan memberikan kesempatan luas bagi masyarakat untuk mengekspresikan bakat. Di samping itu, dirinya berharap acara semacam ini dapat menarik perhatian wisatawan dari luar untuk datang ke Kudus sehingga dapat menghidupkan pariwisata lokal.
Festival Tari Rakyat Khas Kudus 2023 kali ini akan memberikan kesempatan luas bagi masyarakat untuk mengekspresikan bakat mereka dalam menciptakan seni tari yang apik dan menarik wisatawan, dan dalam acar ini nantinya akan diberikan hadiah uang pembinaan dan tropi.
“Dalam ajang ini di ikuti oleh 13 peserta, dari sanggar, pelajar, dan kampus yang ada di Kabupaten Kudus”, pungkasnya.
Sementara itu, Bambang Widiharto mengungkapkan, bahwa Juri Festival Tari Rakyat Khas Kudus 2023 ada tiga orang yakni; Bambang Widiharto, Rohmat Joko Prakoso, dan Karsiman, dimana para dewan juri ini mempunyai spesifikasi tersendiri di bidang masing-masing.
Perlu diketahui bahwa keputusan dewan juri bisa mutlak, tidak dapat diganggu gugat. Dari hasil rapat koordinasi kami bertiga sehingga menghasilkan keputusan untuk pemenang atau juara 1,2 dan 3.
“Untuk juara 1 diperoleh dari Sanggar Bougenville Pimpinan ibu Etik dengan penampilan “Tari Bordil Icik” kemudian juara 2 diperoleh dari Sanggar Muncar Pimpinan ibu Desta Lathifatul Azizah dengan penampilan “Tari Banyu Salamun”, dan untuk juara ke 3 diperoleh dari SMAN 1 Mejobo Pimpinan Naufal Fadhilul Azmi dengan penampilan “Tari Lajur Caping Kalo”, tutupnya.
Sementara itu, Rohmat Joko Prakoso mengungkapkan, bahwa patut disayangkan dalam kegiatan seperti ini hanya di ikuti oleh 13 peserta. Disamping itu juga dalam pemberian penghargaan hanya diberikan kepada para peserta saja.
“Seyogyanya pemberian penghargaan dalam ajang seperti ini diberikan kepada para guru atau para pelatih sanggar, dan para peserta, karena penilaian yang kita berikan itu meliputi berbagai aspek gerakan tari, kolaborasi antara laki-laki dan perempuan, kekompakan, keselarasan, keunikan, ekspresi, dan lainnya, dimana hal tersebut perlu kerja keras dari seorang pelatih atau guru pembimbing”, ungkapnya.
Untuk lebih menghidupkan dan menggairahkan dalam ajang seperti ini, untuk kedepan kami harapkan pemberian penghargaan atau hadiah bisa ditambah untuk juara harapan 1,2 dan 3, sekaligus diberikan penghargaan juga kepada para guru atau pelatih sanggar. Disamping itu juga mereka juga harus sering-sering silaturrahim untuk berdiskusi dan tukar pikiran demi untuk mengembangkan seni, dan tari yang ada di Kudus.
“Ke Depan harus ada peningkatan dan inovasi baru dalam berekspresi dalam penampilan seni tari di Kudus”, harapnya.
(Elm@n)