Pati, jursidnusantara.com Perkkanas (Perkumpulan Peternak Kaligesing Nasional) DPC Kayen adakan kontes kambing di lapangan desa Slungkep memperebutkan 10 kelas yang digelar. Ratusan kambing mulai memadati lapangan Slungkep, peserta datang dari se eks karesidenan Pati dan eks karesidenan Semarang dengan jumlah total dari 10 Kabupaten. Kontes yang langka tersebut sedot perhatian hingga lapangan banyak didatangi penonton. Minggu (16/07/23)
Perlombaan unik tersebut menyedot perhatian warga hingga warga memenuhi lapangan sepak bola desa Slungkep, lomba berjalan diiringi nuansa musik dangdut meski di tengah terik matahari peserta nampak antusias mengikuti sesi- sesi perlombaan. Peserta yang datang walaupun tidak serempak nampak terus mengalir memadati arena perlombaan dan STAN yang sudah disediakan oleh panitia.
Perlombaan dilaksanakan dengan biaya swadaya dan dengan Didanai oleh beberapa sponsor. Kemeriahan terus berlangsung hingga berbagai kemenangan sudah diumumkan mulai dari kelas yang paling kecil yakni kelas cempe atau kelas E hingga kelas yang paling tinggi atau kambing yang sudah Poel.
Hadiah berupa piala atau trophy piagam dan uang pembinaan senilai puluhan juta disiapkan oleh panitia guna memberikan semangat bagi para peserta yang ikut.
Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Pati yang diwakili oleh kepala bidang peternakan Andi S, Pt., M.M mengapresiasi acara tersebut,”Kami sangat mendukung dengan adanya kontes, dengan begini kami juga bisa mengawasi kesehatan kambing dan dengan adanya perlombaan juga bisa menaikkan harga kambing,” pungkasnya.
“Untuk peternak kambing di Pati memang tergolong sentranya terutama di daerah Gembong dan di daerah Kayen. Banyak didapati peternak kambing di sini dan kami dari Dinas selalu memantau perkembangan kambing atau ternak yang ada di Kabupaten Pati terutama dalam hal kesehatannya,” terang Andi
Sementara itu ketua panitia yang juga ketua DPC Perkkanas Agus Santoso mengatakan bahwa kontes kambing di Kawedanan ini adalah yang pertama atau bahkan mungkin di Kabupaten Pati, “Kontes kambing ini memang kami adakan baru yang pertama di kawedanan Kayen atau mungkin bahkan di Kabupaten Pati,” ungkapnya.
“Untuk peserta datang dari 10 Kabupaten dari karesidenan Pati dan keresidenan kabupaten Semarang, memperebutkan 10 kelas mulai dari kelas A jantan dan betina hingga kelas E jantan dan betina,” imbuhnya.
“Untuk penilaian ada poin-poin tertentu yang kita nilai, mulai dari kesehatan, keunikannya, kebersihannya, tinggi badannya hingga keindahan bulunya,” papar Agus.
“Kambing yang dilombakan ini memang tergolong kambing yang unik mempunyai keunikan sendiri-sendiri sehingga semakin unik maka akan mendapat poin tinggi,” lanjutnya.
Lanjutnya lagi, “Melaksanakan kontes dengan cara swadaya tanpa ada bantuan dari pemerintah kita menggalang dana dari peserta dan dari beberapa sponsor, Alhamdulillah berjalan hingga kini sudah banyak yang ikut perlombaan ini guna memperebutkan piagam atau piala dan puluhan juta uang pembinaan”.
“Kambing yang dilombakan di sini semua sudah mempunyai nilai jual yang tinggi karena keunikannya tersebut satu kambing saja bisa mencapai 150 juta, Harapannya dengan kontes ini bisa mendorong masyarakat untuk gemar dan mau beternak, ” pungkas Agus Santoso yang juga merupakan kepala desa tersebut.
/Mury.